Suku Dayak, adalah suku yang menempati wilayah di Kalimantan, Indonesia. Suku ini ternyata memiliki keberagaman sub-suku lainnya. Ada suku Dayak Ngaju, Iban, serta Kenyah.
Keberagaman itu, melekatkan kebudayaan yang unik, adat istiadat serta bahasa yang berbeda pula. Dan yang paling unik, suku Dayak di Kalimantan memiliki Ikon Panglima Dayak.
Nah, panglima perang Dayak itu, dipercaya memiliki kekuatan yang berbeda satu dengan panglima lainya. Dan keberagaman panglima dayak, ditunjukkan oleh sosok ikon panglima. Mau tahu, apa saja sosok ikon Panglima Dayak itu?
Panglima Burung
Dahulu ketika hangat kasus konflik warga di Sampit Kalimantan Tengah, nama Panglima Burung mengemuka. Suku dayak meyakini, panglima burung hadir dalam bentuk mahluk yang agung, sakti dan juga berwibawa.
Cerita itu, pernah dihantarkan oleh akun Facebook kala itu yang viral. Dalam unggahan akun itu, menggambarkan sosok Panglima burung itu menghuni daerah pegunungan di pedalaman Kalimantan yang sangat terisolir.
Detailnya, kawasan tempat tinggal Panglima burung terletak di perbatasan Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
Dan sosok Panglima Burung ini digambarkan adalah seorang lelaki, bisa juga perempuan yang memiliki kekuatan gaib. Dan cerita lainnya, mengungkap sosoknya juga bisa menyerupai burung enggang, burung keramat nan suci yang dipercayai oleh suku Dayak Kalimantan.
Nah, Panglima Burung sangat lihat mengendalikan Mandau Terbang, yang dalam konflik Sampit itu viral, dan dihubungkan dengan banyaknya korban konflik. Namun, Panglima Burung juga dikenal sebagai sosok pelindung, dan pemersatu suku=suku Dayak Kalimantan.
Panglima Naga
Dalam sebuah tayangan konten Youtube lewat kanal Alvino Adi, dengan judul “ Panglima suku Dayak yang belum diketahui banyak orang, Panglima Legenda Dayak” pernah menyebutkan sosok panglima Naga merupakan sosok yang paling misterius.
Tempat tinggalnya pun berpindah-pindah. Serta jenis kesaktian masih belum diketahui pasti pula, namun kesaktiannya masih diyakini oleh Suku dayak.
Panglima Sumpit
Selain Mandau, suku Dayak juga fasih memainkan sejata lain, termasuk sumpit. Bahkan penggunaan sumpit menjadi tradisi yang hadir sejak dahulu, sebelum suku dayak menggunakan Mandau sebagai senjata, baik beruur dan juga menjaga diri.
Sumpit, memiliki peluru yang ketika ditiup memiliki akurasi tembakan mencapai 200 meter. Nah kelihaian itu, digunakan oleh Panglima Sumpit dalam medan pertempuran, sama dengan keahlian Panglima Burung dengan Mandaunya.
Panglima Api
Namanya Panglima Api adalah sisik yang legendaris bagi suku dayak Kalimantan. Sosoknya akan muncul ketika kondisi perang yang sangat mendesak. Kekuatan Panglima api dipercaya oleh Suku dayak mampu membakar habis seluruh musuhnya, yang bertempur dalam medan peperangan.
Panglima Guntur
Panglima Guntur adalah ikon, yang dahulu muncul dari Raden Sulaiman, sang Sultan pertama dari Kesultanan Sambas. Beliau diberikan 3 merium kecil oleh mertuanya, Ratu Sepudak.
Namun tiba, meriam keempat juga hadir dengan sendirinya. Nah meriam keempat itulah yang dipercayai sebagai sosok panglima Guntur, yang menjelma sebagai meriam kecil, atau disebut juga meriam beranak oleh masyarakat Sambas.
Cerita tadi, bermula pada saat Panglima Guntur dan pasukannya sedang terbang di hutan hendak menyerbu Kesultanan Sambas. Namun hadirnya kerajaan gaib Batu Bejamban Paloh untuk membatu,seketika pasukan itu runtuh.
Dalam medan perang, Panglima Guntur hadir dengan suara guntur yang menggema keras.
Panglima Kumbang
Jika panglima perang suku Dayak terkenal dengan kekuatannya yang bersifat mematikan bagi musuh, tetapi tidak dengan Panglima Kumbang. Panglima Kumbang dikenal sebagai panglima yang mencintai kedamaian dan sabar dan sering muncul untuk menyelesaikan konflik antar suku. Selain itu, Panglima Kumbang memiliki kekuatan untuk membuat prajurit kebal senjata.
Nah itu tadi, ikon Panglima Dayak yang kekuatan magisnya dipercaya oleh masyarakat suku Dayak, di Kalimantan
