Ini Lho 4 Buah khas Kaltim, Yang Bisa Buat Kamu Enggan Balik Dari Sini!

Alas lahan rawa di Kalimantan yang luas sudah menyuburkan banyak jenis pohon buah-buahan yang khas nan endemic, yang tidak ditemukan di daerah lain. Nah 4 buah khas Kaltim ini, rasanya pun juga ngangenin untuk mengecapnya.

Jika menyisir, Kawasan daerah aliaran sungai (OAS) sungai Mahakan dari hulu sampai hilirnya, terdapat banyak tumbuhan buah-buahan yang belum dikenal oleh orang banyak orang.

  • Baca juga : Sunpride, beradaptasi New Normal itu semakin mudah!

Dan tentu, jenis buah-buahan tadi bisa menjadi sumber keanekaragaman hayati, yang bermanfaat sekaligus menjadi sumber plasma nutfah untuk, lekas bisa dikembangkan lebih jauh lagi kan?

Salah satunyu, Sungai Sesayap di daerah Malinau, yang menghubungkan alirannya sungainya ke sungai Mahakam. Di sana  ternyata menyimpan banyak tumbuhan buah-buahan khas nan eksotik.

Ada setidaknya empat jenis buah khas Kaltim yang memiliki sifat khas yang jua ditemukan di kawasan lahan rawa dan menjadi alas buah eksotis di lahan rawa Kalimantan Timur.

Karakternya sendiri bisa dimulai dengan melihat morfologi tanamna buah-buahan tadi, yang umumnya berupa pohon yang tumbuh besar dengan ketinggian pohonnya lebih dari 15 meter.  

Dan tanaman buah-buhan ini, masih mudah dijumpai tumbuh secara alami dan saling berasosiasi dengan tanaman hutan lainnnya. Apa saja itu?

Buah Rapeh

Rapeh adalah tanaman buah-buahan yang mirip dengan mangga, dan kebanyakan ditemukan pada ketinggian tempat 23 meter di atas permukaan laut.

Rapeh

Sama seperti Mangga, kita harus mengupas dulu kulit luarnya, selanjutnya kita bisa menikmati daging buahnya yang berasa masam aseli! Biasanya sangat nikmat, jika digunakan sebagai salah satu bahan rujak atau pencuk.

Dan buah Rapeh biasanya dipetik saat masih muda, jika buah tua, serat pada buahnya sangat tinggi, dan kebanyakan orang tidak menyukainya.

Jenis tanaman buah ini, berhubungan erat dengan tumbuhan hutan lainnya, serta  bisa tahan sekali pada kondisi tergenang dalam waktu lama.

Melihatnya, Rapeh memiliki bentuk pipih dengan kulit tebal dan rasanya khas masam, serta memiliki batang tanaman yang kokoh.

Itulah mengapa pohon Rapeh bebas dari hama, terutama serangga penggerek batang. Hal ini membuatnya menjadi sumber genetic berharga pengembangan tanaman jenis mangga di masa depan.

Kapul Merah atau teray

Sekelebat, buahnya unik, jika dibelah, kita akan menemukan daging buah yang berwarna merah dan ada juga yang putih. Jenis ini merupakan sumber plasma butfah yang langka ditemukan saat ini.

Kepul

Lahong

Nah buah ini skilas mirip buah durian, namun warna dan daging buahnya berwarna merah. Namun jika disandingkan, Lahong tidak memiliki aroma yang menyengat seperti durian.

Namun jangan ditanya, rasa lezat dagingnya, yang manis dan legit.

Lahong

Buah ini sumber plasma Nutfah di lahan rawa. Dan tumbuh subur di sekitar 25 meter di atas permukaan laut. Banyak ditemukan di desa Melan di Kecamatan Longa Masanat Kabupaten Kutai Timur, Kaltim.

Durian lahong ini merupakan sumber plasma nutfah buah-buahan lahan rawa, oleh karena itu perlu dilestarikan untuk menjaga tanaman ini dari kepunahan.

Durian lahong ini tumbuh pada di kawasan lahan rawa yang ketinggian tempatnya sekitar 25 m di atas permukaan laut. Banyak kita jumpai di Desa Melan di Kecamatan Long Masangat ,wilayah Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.

Poh Bolong

Buah poh bolong memiliki karakter yang spesifik dan keunikan yakni terdapatnya bintik-bintik hitam dipermukaan kulit buah,.

Bintik-bintik hitam ini adalah pertanda atau mencirikan bahwa buahnya sudah mulai matang, dan semakin banyak bintik-bintik hitam artinya buah semakin matang.

Buah yang masih muda tidak ditemukan bintik-bintik hitam, warna kulit buah waktu rnuda adalah hijau muda.

Poh Bolong

Menurut informasi yang diperoleh dari petani maupun petugas dari Oinas Pertanian setempat (Kabupaten Penajam Paser Utara). Jenis tanaman mangga seperti ini sudah hampir punah, dan keberadaannya saat ini sudah sangat langka.

Pada lokasi ditemukannya jenis mangga poh bolong ini, yakni di Desa Api-Api Kecamatan Petung, hanya tinggal beberapa pohon saja.

Oleh karena itu perlu adanya usaha pelestarian jenis mangga ini karena merupakan kekayaan alam yang sangat berharga yang perlu dijaga dari kepunahannya.

Kredit photo Mediatani

Kamu juga harus baca artikel ini!

error: Content is protected !!