Shila di Sawangan bermasalah jadi isu trend publik, yang kita bisa buktikan sendiri dengan mengetikkan kata kuncinya “Shila Sawangan bermasalah”di mesin peramban Google deh.
Nah, lewat kata kunci itu, kita akan mendapati ragam versi tentang permasalahan/sengketa lahan perumahan terbaik Shila at Sawangan yang dahulu panjang sekali ceritanya.
Namun, setelah merangkum informasinya dengan lengkap, dan melihat kondisinya sekarang di lapangan. Berikut adalah fakta-fakta di balik ramainya pencarian kata kunci “Shila Sawangan bermasalah” itu di jagat maya.
Mau tahu kondisi Perumahan Shila di Sawangan sekarang berdasarkan fakta di lapangan? Yuk, baca terus artikel ini sampai habis ya!
Dimanakah Perumahan Shila yang diduga bermasalah tadi?
Perumahan Shila at Sawangan ternyata merupakan nama kawasan perumahan elite, yang letaknya ada di desa Bojong Sari, Provinsi Jawa Barat. Alamat perumahan Shila at Sawangan ini tepatnya, berada di Jalan Bojongsari, kecamatan Bojongsari, Kota Depok, Jawa Barat 16517.
Kawasan perumahan ini, dimiliki oleh duo pengembang dunia, yakni Vasanta Group dan Mitsubishi Corporation. Keduanya mulai mengembangkan Shila at Sawangan di area seluas 102 Ha, yang dulunya merupakan area lapangan Golf Sawangan, sejak 2021.
Perumahan Shila Sawangan ini kental mengandalkan view danau yang cantik di sekitar/tengah area perumahannya. Dan tentu saja, kondisi itu mudah saja menciptakan hunia berkonsep livable city, yang amat kental pada konsep pembangunan berkelanjutan di masa depan.
Nah, Mahakarya konsep livable city itulah yang sudah menjadikan magnet bagi siapa saja, untuk bersedia memiliki aset perumahan terbaik di kota Depok itu, bukan?
Dan, dengan kemajuan pembangunannya yang terjadi hingga kini.
Developer Shila, dengan mudahnya menunjukkan bukti atas keseriusannya menghadirkan Shila at Sawangan pada Launching cluster perdananya, Grove, tahun 2021.
Dimana, di awal penjualan produknya saja, sebanyak 201 unit rumah di Cluster Grove laris manis, hanya dalam waktu 3 bulan saja.
Nah, animo pembelian unit itu rasanya berhasil mengacuhkan suasana Covid, yang memukul sisi ekonomi masyarakat.
Demi memburu perumahan yang ideal masa depan mereka, ya hanya Perumahani Shila di Sawangan itu.
Benarkah Perumahan Shila at Sawangan Bermasalah?
Jejak sengketa lahan pembangunan perumahan Shila di Sawangan sudah menjadi sebuah isu dari tahun ke tahun, dan turut diketahui publik, bukan?
Bahkan, pada tahun 2017, pembatalan Hak Guna Bangunan (HGB) PT Pakuan, yang kini bernama Vasanta Group, dikabarkan pernah terjadi.
Oleh sebab itu, lahannya dikabarkan pula status Quo, artinya –lagi– tidak boleh ada kegiatan apapun di atas lahan itu, sampai masalah legalitasnya tuntas.
Namun, fakta di lapangan hingga hari ini, seakan menjadi sebuah pembuktian atas nilai kepercayaan PT Vasanta, sebagai pengembang Shila Sawangan, yang berhasil memanjakan antusias para pembeli properti terbaik di Shila Sawangan.
Ya. terutama, lewat kepastian berjalannya pembangunan area perumahan Shila di Sawangan, yang sesuai dengan perjanjian awal kepada pembelinya. Oleh sebab itu, berikut daftar jawaban terbaik, di balik ramainya isu Shila Sawangan Bermasalah hukum itu.
Sekaligus, menyibak mengapa pencarian kata kunci ‘Shila Sawangan bermasalah’ di mesin peramban begitu massif saja hingga kini.
Dan meyakini jika beli rumah di Shila Sawangan tidak bermasalah hukum lagi. memampukan kita menilai jua benar dan salah, atas isu Shila Sawangan Bermasalah hukum itu, dengan fakta yang valid.
Bagaimana Kondisi Shila at Sawangan sekarang?
Nah, berikut ini kondisi Perumahan Shila di Sawangan sekarang yang dirangkum dari lapangan, dan referensi sumber lainnya.
1. Serah terima kunci rumah di Shila at Sawangan berjalan tepat waktu
Medio April 2023 menjadi momen yang bahagia bagi para pembeli unit Shila Sawangan. Karena, hari itu, impian mereka untuk segera tinggal di perumahan masa depan mereka terwujud.
Cluster Grove, yang menjadi Cluster perdana di Shila Sawangan, sudah melakukan handover atau serah terima kunci kepada pembeli unit baru di sana.
Waktu serah terima ini, ternyata lebih cepat dari rencana, yakni delapan bulan dari pemberitahuan/janji pengembang kepada pembelinya.
Jadi, sejak saat itu, pembeli sudah sah dapat menikmati semua fasilitas yang ada di Shila Sawangan, sebagai kawasan Township Vasanta Eco-Town.
Dan bahkan baru-baru ini, penjualan unit perumahan berkonsep Jepang itu, di cluster keduanya yakni, Tilia juga sudah ludes terjual. Dan di Februari 2024 lalu, juga ada serah terima kunci, atau Handover kepada para pembeli unit di cluster Tilia itu.
Nah, momen dan kesuksesan itu bak kesempurnaan Mahakarya Vasanta Group dalam pengembangan Shila at Sawangan ya?
Dan dalam waktu dekat sedang meluncur progres pembangunan Cluster selanjutnya, ada cluster Forest, Laguna dan juga Review Cluster Lake Vista yang juga hadir.
Jika penasaran bagaimana Mahakarya selanjutnya, serta penawaran menarik lainnya, kamu bisa mengunjungi laman Shila at Sawangan saja sekarang deh!
2.Pengembangan Kawasan Shila at Sawangan bermasalah, ternyata jalan terus, tak terkendala sengkata lahan lagi
Aneh tapi nyata? Meski, katanya lahan Shila Sawangan bermasalah. Namun pembangunan salah-satu perumahan terbaik di kota Depok ini, kok terus berjalan. Bagaimana bisa lahan Shila Sawangan tidak bermasalah hukum lagi?
Lahan Shila Sawangan itu memang pernah menjadi bancakan sengketa lahan, dengan seseorang warga yang bernama Ida Farida.
Dan, dia mengklaim sudah memiliki lahan itu sejak lama. Ida Farida, memiliki bukti juga, lewat surat Keputusan Kepala Inspeksi Agraria (SK-Kinag) yang juga di lokasi yang sama, di atas area perumahan Shila Sawangan itu.
Di sisi lain, semenjak 2005, PT Pakuan yang kini diakuisisi oleh Vasanta Group, sudah memohonkan, sekaligus mendapatkan ijin HGB di lokasi milik Ida Farida tadi.
Nah, tumpang tindih lahan ini lantas menjadi sengketa bertahun-tahun lamanya, dan masing-masing pihak selalu bertahan dengan klaim kepemilikannya itu.
Akhirnya, Ida Farida pihak pertama yang mengajukan gugatan peradilan di PTUN, untuk mencari legalitas lahan tadi.
Namun, Pengadilan menganggap PT Pakuan memiliki bukti kuat atas kepemilikan lahan di lokasi bersengketa.
Legalitas lahan Shila Sawangan di ruang Pengadilan, akhirnya keluar lewat amar putusan pengadilan PTUN di tahap Kasasi, yang dilayangkan oleh Ida Farida atas objek lahan yang sama.
Amar Kasasi Perkara Nomor: 519 K/TUN/2022/ Jo. No. 81/B/2022/PT.TUN.JKT Jo. No. 101/G/2021/PTUN.BDG menolak permohonan kasasi Ida Farida, sekaligus menghukumnya, untuk membayar biaya perkara pada tingkat tersebut.
Publik bisa akses file amar putusan lengkapnya, di sini.
Akhirnya, hasil pengadilan itulah yang menjadi sebuah jawaban terus berjalannya aktivitas pembangunan proyek Shila Sawangan, dan berhasil mencapai target penyelesaiannya.
Dan berhasil pula memberikan kepastian, kepada pembelian unit rumah dengan aman dan nyaman.
3. Konsep keberlanjutan Perumahan Shila di Sawangan juga terus dijaga
Ah membayangkan tinggal di area Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan pepohonan yang rindang sekaligus pemandangan cantik danau di hadapan mata, menjadikan mimpi rumah tinggal semua orang, bukan?
Terlebih, konsep rumah ramah lingkungan menjadi sebuah tuntutan di masa depan, untuk kita harus mampu kita genapi jua.
Perumahan Shila di Sawangan, menerapkan konsep bangunan rumah ramah lingkungan pastilah akan terus hadir di depan mata kita. Dimana akses program Green Financing Perbankan, juga bisa menjadi celah pembeli untuk mendapatkan unit rumah Shila.
Konsep bangunan rumah ramah lingkungan, juga bersandingan dengan kelengkapan sarana modern lainya,seperti fasilitas Jogging Track, Children PlayGround, Basketball Court, Pavilion Lounge, BBQ, serta berbagai kemudahan akses lokasi sekitar.
Nah, bisa kita katakan, perumahan Shila Sawangan yang berkonsep Jepang ini, benar-benar bisa menjadi segmen residential, Township Vasanta EcoTown, yang mudah tunjukkan aksi sustainability living penghuninya di masa depan.
Rumah ramah lingkungan Type Oakwood yang usung konsep keberlanjutan itu
Nah, prinsipnya rumah ramah lingkungan yang menjadi keunggulan rumah Oakwood, haruslah mampu memenuhi minmal 5 unsurnya. Apa saja itu?
Pertama, mengenai Ukuran rumah minimalis/lebih kecil
Logikanya ukuran rumah yang minimalis/lebih kecil membutuhkan lahan, sumber daya dan energy yang minim pula untuk membangun serta merawatnya.
Dan hal itu menjadi sebuah langkah bersama dalam menjawab Pertanyaan besar, Dekarbonisasi antara ada dan tiada hari ini?
Kedua, penggunaan material yang berkelanjutan
Pilihannya bisa membuktikan jika semua material adalah material yang sudah bersetifikasi berkelanjutan saja. Dan penting juga adalah bahan itu bisa menjadi andalan untuk didaur ulang, atau –bahkan—bahan material hasil dari daur ulang.
Ketiga, Bersifat Hunian Pasif
Artinya, unsur ini menekankan pada standar penting bagi bangunan mampu memaksimalkan enegry dalam upaya efisiensinya.
Keempat, Munggunakan konep hemat air bersih
Dual flush toilet, bisa menjadi model penerapan fungsi sanitasi bangunan agar mampu berhemat dalam penggunaan air bersih.
Nah apakah bangunan bisa memberikan kesamaan inovasi dan fungsi seperti ini, pada fungsi pada ruang lainnya.
Kelima, bangunan mampu meminimalisir permukaan menjadi kedap air
Bangunan modern cenderung menutup semua permukaan areanya dengan bahan yang kedap dengan air ya?
Ini menjadikan sebuah tantangan inovasi baru.Bagaimana permukaan area harus bisa menggunakan bahan yang tidak kedap air, atau bahan permeable saja. contoh bahannya seperti paver tembus pandang, yang mungkinkan aliran air bisa masuk ke dalam tanah.
Bagaimana Shila at Sawangan sempurnakan infrastruktur Selatan Jakarta?
Jika melihat rencana detail Tata Ruang (RBTH) kota Depok 2020 hingga 2040 mendatang, yang menggeser Bojongsari menjadi pusat kota, menjadikan keuntungan ganda bagi penghuni Shila Sawangan, bukan?
Saat ini saja, kita bisa merasakan geliat pembangunan Infrastruktur jalan yang berada di sekitaran Shila Sawangan. Di sana, ada jalan tol JORR 2, Tol Cijago (Cinere-Jagorawi), dan Tol Desari ( Depok- Antasari) via pintu Tol Sawangan.
Hal paling nyata adalah, jalur jalan Nasional, yakni jalan Raya Bojongsari dan jalan Raya Muchtar yang menghubungkan Bogor dan Tangerang.
Dan yang paling baru lagi, ada dua jalan tol baru, yakni ruas tol Sawangan-Antasari, Jakarta Selatan dan Pamulang-Serpong. Kedua Tol baru itu pastilah akan efektif menjadikan daya tarik Sawangan yang akan berpotensi menjadi kota Mandiri.
Nah, dengan hadirnya perumahan Shila at Sawangan tentu akan mudah mempertebal daya tarik Sawangan. Utamanya, dengan menghadirkan berbagai fasilitas seperti klub olahraga, dna kawasan komersial lainnya, termasuk RTH seluas 2,5 Ha.
Dan menariknya lagi di Shila at Sawangan juga menghadirkan shopping street sepanjang 1 Kilometer dengan jalur pedestrian lebar 6 meter.Pembangunan itu termasuk kafe dan gerai dari brand top.
Tak ketinggalan, ada pasar modernnya, yang pasti menjadi sebuah kebutuhan penghuni Shila at Sawangan.
Nah, daftar fakta yang ada di lapangan di atas tadi, tentu bisa menjadi jawaban ramainya rasa ingin tahu kita, lewat pencarian kata kunci “shila sawangan bermasalah” hukum di mesin peramban.
Akhirnya kita mampu meyakini jika Shila at Sawangan merupakan salah satu perumahan terbaik di Depok kini.
Dan keputusan tadi, harus kita sadari, juga tidak terlepas dari dampak positif putusan lahan shila at sawangan tidak bermasalah oleh PTUN di atas, bukan?
Yang membuat kita mudah lekas bisa mengambil keputusan untuk beli rumah di Shila at Sawangan saja. Dengan melakukan kunjungan virtual dahulu di Shila at Sawangan, sekarang!
Nah, semoga artikel “Bagaimana kondisi Shila Sawangan Sekarang, Pasca tidak Bermasalah hukum kini” ini bisa membantu kita menemukan rumah idaman di tahun 2024 ini untuk masa depan ya. Dan menjadi keyakinan untuk tetap santai terkait isu Shila at Sawangan bermasalah itu.
